Order Form and Invoice for Bussines Letter

Assalamualaikum
Kali ini saya ingin berbagi tentang hasil karya saya
yaitu Order Form dan Invoice atau mudahnya yaitu Nota
Contoh Order Form :


Contoh Invoice : Invoice adalah daftar atau keterangan barang-barang yang dikirimkan
oleh suatu pihak ke pihak lain, berikut contohnya



bila ada hal yang ingin untuk dipertanyakan dalam pembuatan Bussines letter bisa langsung hubungi saya di profil yang tertera di blog ini atau menulis komentar pada tempat komentar yang telah disediakan.
Terima Kasih atas kunjungannya :)
Wassalamualaikum

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh Laporan Diskusi

Contoh Laporan Diskusi
Laporan Diskusi Kelompok tentang Pentingnya Kegiatan Ekstra kurikuler Kaitannya dengan Pembinaan Moral Siswa

1. Topik diskusi
Topik diskusi adalah kegiatan ekstrakurikuler kaitannya dengan pembinaan moral siswa.Penetapan tema tersebut disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi siswa akhir-akhir ini.

2.Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan diskusi kelompok mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, pada tanggal 2 januari 1997.Diskusi dilaksanakan di runag kelas VII B.

3 Moderator
Moderator diskusi kelompok Muhammad Algazil Avisena

4. Notulis
Notulis diskusi Fauzan Hamzah

5. Penyaji
Kelompok 1 : Farhan Rais
Kelmpok 2 : Andik firmansah
Kelompok 3 : Ahmad Fauzi

6. Hasil Diskusi
Diskusi dibuka oleh moderator tepat pukul 10.00 WIB yang didampingi oleh guru Pkn.Diskusi berjalan lancar meskipun beberapa siswa klihatan tegang mempertahankan dan menyampaikan pendapat..Namun adanya rasa menghargai dan toleransi yang didukung guru PKn selaku narasumber utama, ketegangan dapat di atasi.
Ada beberapa hal yang merupakan inti hasil diskusi kelompok antara lain :
a.Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dilakukan setiap siswa
b.Kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa disamping sebagai pembinaan mental juga memupuk bakat dan prestasi siswa
c,Kegiatan ekstrakurikuler perlu diprogramkan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Untuk kelancaran kegiatan ekstrakurikuler, perlu adanya dukungan dana dan pembinaan dari guru.

7.Simpulan
Diskusi kelompok berjalan lancar dan sukses.Namun ada hal yang perlu dibenahi yaitu disiplin pembicara harus sesuai dengan waktu yang ditargetkan.Tujuannya agar teman yang lain mendapat giliran berpendapat.Hasil diskusi dapat dijadikan bahan kegiatan ekstrakurikuler selanjutnya.Khususnya pembinaan moral siswa

8.Saran
Saran diberikan pada guru pembina agar memberikan pembinaan yang berkelanjutan, terutama tatacara berdiskusi yang baik dan teratur.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jenis-Jenis Puisi


JENIS-JENIS PUISI


Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
PUISI LAMA
Ciri-ciri puisi lama:
  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Yang termasuk puisi lama adalah:
  • Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
  • Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
  • Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
  • Seloka adalah pantun berkait.
  • Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
  • Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
  • Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
  • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
  • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
  • Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
  • Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
  • Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
  • Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
  • Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Takdir Hidup


Takdir Hidup
 .....Takdir....
Takdir adalah sesutu yang harus kita terima dengan lapang dada
Dengan kesabaran yang sangat besar dan kuat
Namun terkadang
Takdir hidup kita terasa begitu beratnya
Sebenarnya
Takdir adalah jalan hidup kita
Mau tak mau
Berat atau ringan
Sedih maupun senang
Tangisanpun tak akan pernah mampu bisa menghadapinya
Air mata akan hadir
Dikala hati kita tak sanggup menerima takdir kita sendiri
Tetapi takdir tidak pernah tau
Mampukah kita
Sanggupkah kita
Takdir itu jalan kita
Jalan hidup kita
Yang harus kita hadapi dan kita jalani
tetap semangat jalani hidup


 share kebutuhan kalian disini :)

komentarnya ya :)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pertandingan seru bareng sobat masa SMP


buat temen-temen yang membutuhkan bahan tugas drama, enggak ada salahnya belajar dari karya tulis yang sudah saya buat ini, semoga ini membantu kalian dan jangan lupa tinggalin komentar di bawah ya...apa Aja...sering-sering kesini ya...Salam Surfer :)

Kata Pengantar
Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa atas perkenan-Nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas pembuatan Drama yang saya harapkan dapat membantu kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah
Permohonan maaf sangat saya hantarkan karena keterlambatan penyelesaian pembuatan Naskah Drama. Isi Drama  tidak lain adalah tapak langkah saya semasa duduk di bangku SMP, tepatnya di SMP Negeri 1 Pedamaran Timur. Bukanlah hal yang mudah tentunya untuk menyusun kembali ingatan beberapa tahun silam, Alhamdulillah dengan keseriusan bertekad mengumpulkan tugas naskah Drama yang bersumber dari masa yang pernah kita lalui Naskah Drama ini berhasil saya selesaikan.
Hal-hal yang sekiranya tidak sejalan dengan kesesuaian suatu karya, sangat diharapkan konfirmasinya untuk penerangan wawasan saya sekaligus menambah wawasan saya tentang karya tulis.
Meskipun saya telah memberikan upaya yang maksimal untuk menyelesaikan karya ini, namun saya juga menyadari akan adanya keterbatasan, seperti ungkapan “tak ada gading yang tak retak “, untuk itu segala kritik dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan dan peningkatan keahlian saya di bidang karya tulis.










Pertandingan seru bareng sobat masa SMP

Seminggu sebelum semester dua smp, para siswa semakin rajin untuk mempersiapkan diri menjelang semesteran. Dua/tiga hari sebelum Semesteran tiba, para siswa telah siap dengan bekal ilmu masing-masing. Hari sabtu seusai para siswa menyiapkan tempat/ruang kelas ujian, sebagian siswa masih terlihat duduk-duduk santai di sekolah termasuk aku dan teman-teman dekatku. Siang itu kami sedang menikmati hembus angin , Juliant salah satu teman kami tiba-tiba mengagetkan kami yang sedang bersantai.
Juliant           : whey whey..pada ngelamunin apa kalian semua!!!!(datang dengan Tama yang hanya tersenyum melihat kami kaget oleh Juliant)
Kami             : Astagfirullah..!!!(dengan nada yang cukup keras karena kaget)
Dwi               : akh kamu selalu ngagetin, ada yang ngelamun aja enggak..
Juliant           : udah ketahuan juga ngelak kamu...ekh sudah siap buat ulangan semester Senin besok?(Juliant sengaja hanya bertanya padaku)
Dwi               : kyaknya sih udah, eggak tau kalo ada yang ketinggalan, Futsal gimana ? (tanyaku penasaran karena kemarin kami ditantang tanding lawan kelas 7.1 )
Juliant             : jangan dipikirin dulu, habis ulangan baru kita seneng-seneng, (sambil senyum dan meyakinkanku)
Dwi               : akh kamu, kayak beneran seneng aja(sambil memasang muka yang rada menyepelekan sambil tersenyum)
(Tama yang dari tadi hanya mendengar tiba-tiba ikut bersuara)
Tama            : iya kamu Jul, Takhta Remedialmu kamu lupain? Ahahaha(Tama mengingatkan Julianto yang semseter lalu harus mengikuti Remedial paling banyak yaitu 4 pelajaran)
Juliant           : Akh kalian ngejek terus (sambil memasang muka sedih namun tak bertahan lama)
Tama            : udah siang, pulang yuk, bentar lagi Azan Dzuhur juga(Tama sekaligus mengingatkan waktu Sholat)
Juliant           : ayuk, kita lewat mushola aja, entar sekalian mampir(kamipun melangkah bersama menuju parkiran motor)
(sesampainya di depan Mushola, kamipun duduk sambil menunggu Azan, ketika kami tengah bercanda-tawa, tiba-tiba Adi Candra muncul dengan tiga temannya, dia sekelas dengan kami namun lebih akrab dengan teman-temannya di kelas 7.1 daripada kami yang sekelas dengannya)
Adi                : kapan kalian berani tanding futsal dengan kami lagi ?(dengan muka yang benar-benar meremehkan, karna kami kemarin kalah oleh mereka)
Dwi               : setelah semesteran, InsyaAllah...(kamipun terdiam selain aku yang menjawab)
Adi                : kami tunggu di lapangan(dengan nada menantangnya, kamipun hanya diam hingga mereka tidak terlihat lagi karna belok entah kemana)
Juliant           : (setelah hening sejenak) jadi kuburan nih tempat (Juliant mencoba mencairkan keadaan)
Tama                        : iya kamu yang mau dikubur (dengan nada bercandanya)
Dwi               : ekh entar kita enggak punya temen gokil lagi donk(aku mengingatkn dengan canda)
(tiba-tiba Erik muncul dan cukup mengagetkan kami)
Erik               : Aku khan ada....(sambil tersenyum pada kami)
Tama            : akh beda, kamu khan...(sengaja berhenti dan menunggu jawaban dari kami, aku dan Juli pun serentak)
kami              : Letoy...!!!Ahahaha...(kamipun tertawa bersama, ketika itu adalah masa naik daunnya lagu Letoy oleh BlackOut)
Juliant           : dimana yang piket Mushola? ini udah jam berapa(mencoba megingatkan tujuan kami duduk)
(Erik sambil melihat jam tangannya)
Erik               : ayo langsung sholat aja, masjid diluar udah Azan dari tadi kok(kamipun segera berWudhu dan Sholat berjama'ah)
(setelah sholat kamipun menuju motorku di Parkiran, setibanya Erik pun tersadar)
Erik               : Wi, kita berempat(Erik mengingatkanku)
Dwi               : enggak apalh sekali-kali(akupun meyakinkannya)
Erik               : naik semua ini?(Erik masih bingung karena takut motorku kelebihan beban)
Dwi               : kalo kamu nanya terus kamu yang dorong juga boleh(kamipun tertawa dan Erik langsung naik)
(setelah kami pulang dan aku mengantar mereka pulang kerumah masing-masing, tibalah hari senin pagi dimana seluruh siswa sibuk membuka buku masing-masing sambil mengulangnya menjelang Ulangan Semester, Juli pun menghampiri aku dan Erik yang sedang membaca buku di depan ruang ujian)
Juliiat                        : boleh gabung enggak?
Erik               : boleh silahkan....
Juliant           : susah enggak ya soal Bahasa Indonesia nanti?(raut wajahnya tampak ragu)
Erik               : Bahasa Indonesia itu enggak susah tapi butuh waktu baca yang lama
Dwi               : bener itu, cerita aja yang ada nanti..
Juliant           : kayaknya sih iya(sudah mulai tampak yakin)
(tiba-tiba bel masuk berbunyi dan kami pun langsung menuju ruang ujian masing-masing, sesampainya di ruang ujian dan duduk di tempat duduknya masing-masing, para siswa pun menyiapkan peralatan ujiannya, para guru pengawas yang sudah masuk menyiapkan lembar soal dan salah satu guru membacakan peraturan selama Ujian semester, setelah guru pengawas selesai membagikan lembar soal dan lembar jawaban, kamipun dengan serius mengerjakannya, hari pertama Ujian semester genap telah usai dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA Biologi, hingga ulangan semester hari ke-6 telah berjalan dengan lancar, dan di hari terakhir seusai pelajaran terakhir telah selesai kami kerjakan, kami berkumpul di bawah pohon beringin yang rindang tempat favorit kami berkumpul, kami yang sedang asyik bercanda didatangi Adi dan teman-temannya yang cukup banyak untuk menanyakan pertandingan futsal)
Juliant           : udah siap khan?
Tama                        : siap enggak siap harus maju(dengan nada semangatnya)
Dwi               : kalo kalah lagi ?? malu lagi donk ???
Juliant           : menang kalah itu tergantung kekompakan kita(dengan santainya ia menjawab)
Dwi               : entar kasih tau Prengki, Candra,sma temen yang laen ya, hari senin jam 9 kita kumpul di kelas
Tama                        : oke..
(setelah itu kami pulang dan tibalah hari senin dan kami yang sedang berkumpul di kelas untuk membicarakan susunan pemain yang akan di mainkan)
Dwi               : sudah siap?
Prengki         : Gawang Aman!
Tama, Candra dan Gunawan           : pertahanan siap?
Juliant dan Aripin                 : tengah siap!
Imam                                                : depan siap!(dengan semangat mereka)
Dwi               : kita mainkan dua lapis ya, semuanya nanti di ganti kecuali penjaga gawang
Tama                        : minum kita?
Candra          : Yanti tadi udah keluar beli minum..
(setelah pembagian tugas, kami pun menunggu panggilan dari panitia class meeting bagian futsal, tak berselang lama, perwakilan kelas kami di panggil untuk pengundian, kami mendapat lawan kelas 8.3 sebagai lawan pertama kami, dan kedua adalah 9.7 dengan skor tipis 5:4 untuk kelas kami, pertandingan demi pertandingan terlaksana dengan lancar di setiap harinya, untuk yang pertama kalinya babak final ditempati oleh kelas 7, yaitu 7.1 dan 7.2 kelas kami
sebelum pertandingan, kami diberi waktu 15 menit untuk istirahat setelah berhasil menyingkirkan kelas 7.4, kami termasuk tim dengan lawan yang cukup mudah, yaitu hanya 9.7 dan 9.4 dengan umur dan badan yang tentunya kami kalah jauh yang merupakan lawan terberat kami alhasil mengorbankan kaki Candra yang terluka akibat dijatuhkan pemain lawan, namun kami berhasil mencapai babak final melawan tim 7.1,  3 menit sebelum pertandigan)
Dwi               : lapis kedua turun dluan ya
Aripin            : oke...
Dwi               : Prengki capek enggak?(karena ini adalah pertandingan kami yang ketiga di hari itu)
Prengki         : perutku sakit Wi
Dwi               : aduh gimana, kipernya khan cuman kamu...
Juliant           : kiper lapis kedua aku aja..
Tama            : nanti kalau kemasukan gimana Jul? jangan nyia-nyiain perjuangan kita, kali ini target kita juara 1(kaget dengan keputusan Juli)
Dwi               : enggak apa Ma, setidaknya kita enggak ngorbanin temen kita untuk kedua kalinya(Tama pun tak mempunyai pilihan lain melihat Prengki yang terlihat sangat kelelahan)
Tama                        : iya udah enggak apa,jaga baik-baik gawang kita Jul
Gunawan      : jangan jadi tegang gini kawan..
Dwi               : Iya Gun..
(pengeras suara pun terdengar memanggil kami untuk bersiap-siap dilapangan, kami pun segera menuju kelapangan)
Dwi               : jangan tegang kalian, kita enggak pernah latihan pakek tegang gini...
(sejenak tim lapis kedua yang bersiap di lapangan pun tiba-tiba terdiam dan tersenyum)
Candra          : Iya Wi...!!!
(senyumnya pun disusul pemain lain kecuali Juliant yang tampak serius karena tidak ingin mengecewakan kepercayaan kami terutama Tama, peluit tanda dimulainya pertandingan pun berbunyi 15 menit berjalan dengan skor imbang yaitu 0:0, Juli berhasil menepis setiap tendangan keras lawan, menginjak menit ke 17, tembakan keras Adi yang sejak awal membombardir pertahanan kami, akhirnya berhasil menjebol gawang kami, suasana yang tadinya sangat seru dengan serangan yang tiada henti dikedua tim tiba-tiba tergambar kekecewaan setelah tercipta gol pertama kegawang kami, Tamapun sontak berteriak)
Tama            : Juli turun...(Tama yang terlihat tidak tega melihat Juliant yang mati-matian menjaga gawang hingga lututnya terluka namun masih terus melanjutkan permainan)
(hingga babak pertama usai, Juliant berjuang mati-matian menjaga gawang kami)
Tama            : harusnya kamu tadi turun!! (memarahi Juliant yang berjuang hingga terluka dan tidak mendengar perintahnya)
Juliant           : perjuangan itu perlu pngorbaan sobat(sambil tersenyum manis kepada kami)
Tama            : kita siapa Jul? kita hanya bersenang-senang sekarang, bukan untuk berkorban(tiba-tiba suasana hening)
Dwi               : 5 menit lagi kita main(aku mengingatkan)
Tama                        : siapa yang menjaga gawang? (tampak khawatir sekali)
(terdengar Yanti memanggilku, akupun langsung meninggalkan pemain dan menghampiri Yanti)
Yanti             : Dwi..kesini bentar..
Dwi               : ada apa Yan?
Yanti             : kalian remidial pelajarannya pak Riyanto
Dwi               : aku juga? siapa aja?(aku yang kaget mendengar informasi itu)
Yanti             : iya..hampir sekelas Wi
Dwi               : yaudah nanti aja kita bahas...
Yanti                         : remedialnya 10 menit lagi..
Dwi               : 3 menit lagi kami main..
Yanti             : Remedial aja dulu..khan bisa istirahat sambil ngerjan soal...
Dwi               :(baru terlintas dibenakku) Candra Aripin!!
Candra dan Aripin    : ada apa ?
Dwi               : kamu ke panitia, bilang kalo kita mau remedial dulu, kayaknya 7.1 juga belum siap untuk mulai dalam waktu 3 menit ini
Candra dan Aripin    : iya(tanpa bertanya lagi merekapun langsung ke panitia)
Dwi               : Remedialnya dimana?
Yanti             : di perpus, kebetulan perpus lagi sepi
Dwi               : tunggu kami disana
Yanti             : iya, aku kesana dluan ya...
Dwi               : iya (setelah Yanti pergi, akupun menuju ke pemain)
Tama                        : ada apa Wi?
Dwi               : kita istirahat dulu di perpus
Tama                        : ngapain jauh banget?
Dwi               : sekelas remedial Matematika sekarang
Candra          : oke Wi, di kasih waktu 15 menit
Gunawan      : dikira komputer kali otak kita
Juliant           : itu khan remedial, cuman buat nambah nilai kita dikit, jadi kita jawab sembaranganpun enggak apa...
Dwi               : ekh janganlah (kamipun sambil berjalan cepat menuju perpustakaan yang merupakan gedung paling besar dan bagus di sekolah kami)
Juliant           : kita enggak punya waktu Wi
Prengki         : eitz tenaaang...(sambil mengeluarkan selembar kertas yang berisi jawaban)
Juliant           : wahh bakalan tambah cepet thu..Ahaha(mereka tampak senang, akupun tak luput olehnya karena tidak ada pilihan lain demi tim futsal kami)
(melihat kami datang bagai pejuang perang yang banyak terluka, pak Riyantopun menyapa duluan)
Pak Riyanto   : dari mana kalian?
Candra          : tadi habis maen futsal pak(kami yang sangat khawatir kena marah karena terlambat cukup lama)
Pak Riyanto   : dapet juara berapa?
Juliant           : ngerebutin juara 1,2 pak, sudah setengah main, kami tunda karena mau remedial dulu
Pak Riyanto   : wahh hebat..Remedialnya sudah selesai kok.. (kamipun kaget dan takut dengan nilai kami)
Dwi               : lalu kami bagaimana pak?
Pak Riyanto   : nilai kalian memang megecewakan, tapi setelah bapak melihat pertandingan kalian tadi, bapak kasih kemudahan buat kalian
Dwi               : sebelumnya Terima Kasih pak (kamipu  tersenyum gembira, karena pak Riyanto merupakan Wali kelas kami dan menentukan kami naik kelas atau tidak)
Candra          : terima kasih banyak pak (kami pun salam sujud pada beliau dan hendak langsung menuju lapangan futsal)
Pak Riyanto   : sudah tau kemudahan apa yang bapak berikan? tidak sopan pergi sebelum orang tua pergi
kami              : maaf pak (kami pun tertunduk lesu mengetahui kesalahan kami)
Pak Riyanto   : lain kali jangan diulangi, kalian dapet nilai aman jika kalian berhasil meraih juara 1 futsal semester ini
kami              : iya pak (kami yang optimis mendengar bpak wali kelas, tiba-tiba tercengang dengan kalimat  beliau selanjutnya)
Pak Riyanto   : tapi jangan harap naik kelas jika kalian gagal(langsung meninggalkan kami yang masih terdiam setelah mendengar kaliamt beliau)
(cukup lama kami terdiam, lalu tersadar pertandingan segera dimulai dan kami segera menuju kelapangan ternyata kami telah ditunggu tim futsal kelas 7.1)
Dwi               : lapis kedua main..(lapis kedua pun turun tanpa pematangan persiapan seperti sebelumnya, setelah kami siap dilapangan)
Juliant           : harus menang(berbisik kepadaku, akupun membalasnya dengan senyuman, tiba-tiba aku terkejut karena Prengki kembali menjadi kiper)
Dwi               : Prengki, sudah sembuh?
Prengki         : belum, tapi aku enggak ingin tinggal kelas(dengan wajah yang tampak menahan sakit)
Dwi               : kita bisa..!!(aku memberi semangat)
kelas 7.2       : iya..!!(teman kami sekelas yang menjadi pendukung di pinggir lapanganpun turut memberi semangat)
(pertandingan berjalan ketat, hingga pada menit ke 5, gawang kami kemasukan bola untuk yang kedua kalinya dan skor menjadi 0:2)
Juliant           : pakek serangan balik(berbisik kepadaku)
Dwi               : siap di tengah(aku coba menyusun strategi)
(serangan kuat 7.1 yang tiada hentinya membuat kami merasa putus asa untuk menang, tiba-tiba kesempatan datang, Juliant mendapat bola lalu membawanya hingga setengah lapangan selanjutnya di operkan kepadaku hingga berhasil kubawa dekat gawang lawan, selangkah lagi eksekusi, 7.1 pun yang kaget menerima serangan balik kami pun pertahanannya tercecer tidak karuan, akupun leluasa mengelabuhi kiper lawan, dan kamipun memberikan perlawanan dengan gol pertama kami sehingga skor 1:2, suasana kembali tegang akibat perlawanan kami tadi, 5 menit sudah pertandingan berjalan cukup ketat dan kasar karena 7.1 mulai lelah dan emosipun mereka gunakan)
Dwi               : tetap tenang(aku mencoba menjaga emosi tim)
(permainan mulai bisa kami kuasai, hingga pada menit ke-9, kamipun dikagetkan degan tackling kasar salah satu pemain dari tim 7.1 kepada Juliant yang membuatnya hingga terjatuh secepat mungkin kami berkumpul melihat kondisi Juli yang mengalami luka di kakinya hingga berdarah karena terkena kaki pemain lawan yang disengaja, Juli dibawa keluar lapangan dan digantikan Aripin, pelanggaran itu membuat kami lupa dengan emosi yang mulai menguasai permainan kami, tak kami pedulikan lagi permainan kasar mereka, kesempatan kedua didapat oleh Aripin, tanpa ragu iya menembakkannya, namun berhasil di tepis kiper, terdegar teriakan kekecewaan penonton, bola yang berhasil ditepis, mengarah ke tengah lapangan, Gunawan yang dekat dengan dengan jatuhnya bola, tak memberi kesempatan bola menyentuh semen dilapangan, langsung di lesatkannya di atas sudut kiri gawang yang tak mampu lagi di tepis kiper dan suara penonton kian menyeruak dahsyat menyambut gol penyeimbang kami. Permainan kasar tim 7.1 cukup membuat kami melupakan kata emosi, tanpa hentinya kami melakukan penyerangan, hingga gol ketiga tercipta dari sundulan Aripin, sehingga skor menjadi 3:2,
ketika gol baru saja tercipta, striker tim 7.1 tiba-tiba melesatkan bola kegawang kami yang mengagetkan Prengki dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3:3, setelah itu gawang kedua tim
seolah tak dimiliki penjaga gawang, gol mengalir lancar hingga skor menjadi 6:6, dan di menit akhir kami mendapat kesempatan emas untuk menang, setelah Candra dijatuhkan di depan gawang lawan
ketika akan menendang bola ke gawang tim lawan, sebuah keuntungan bagi kami mendapat pinalti didetik-detik terakhir, kesempatan inipun dipercayakan kepada Candra yang memiliki tendangan keras, menjelang eksekusi, suasana menjadi hening, dan para pemain bersiap mengambil kesempatan dari pantulan bola jika tendangan Candra berhasil di tepis kiper, Candra yang telah bersiap dari tadi mulai bergerak dengan cepat, bola diarahkan ke sudut kiri bawah gawang tim 7.1, tembakan mendasar yang cukup keras yang selanjutnya mampu ditebak dan ditepis kiper itu memantul tepat kearah ku, tanpa banyak akurasi langsung ku tembakan sayangnya mengenai badan kiper dan mengenai perut yang membuatnya tak mampu bangkit lagi untuk menepis tembakan ku yang kedua karena bola tidak memantul terlalu jauh akibat mengenai perut kiper yang gendut, bola pun berhasil kutembakkan ke jaring gawang, suasana sekolahpu membahana atas gol terakihr yang tercipta di menit akhir.  wasitpun meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, pertandingan telah selesai dengan kemenangan di pihak kami dengan skor 7:6)
Sungguh sesuatu yang luar biasa bagi kami berhasil merebut juara 1 dari kelas 9.1 yang menjadi juara di semester satu kemarin, yang membuat kami bersemangat adalah perjuangan kami yang penuh pengorbanan dan yang pasti nilai kami aman.
Hari itu kami isi dengan euforia atas kemenangan kami, hari pembagian hadiah dari lomba-lomba class meeting disemester itu di ramaikan sorak sorai bahagia kami kelas 7.2, tim 7.1 yang berhasil kami kalahkan sepertinya menerima dan mengakui kekalahannya begitu juga dengan Adi dan teman-temannya yang terlihat di hari pembagian hadiah setelah pembagian hadiah selesai, Juliant teringat perkataan pak Riyanto waktu lalu, kamipun langsung mencari beliau
Juliant           : pak Riyanto kemana ya?
Candra          : itu beliau(menunjuk kerumunan siswa di tengah lapangan upacara, tempat para siswa berkumpul saat menyaksikan pembagian hadiah)
Aripin                        : mana Ndra?
Candra          : dikerumunan itu, ayo kesana aja...(kami bersegera menuju kerumunan itu)
Juliant           : siapa yang berani ngomong duluan ? kamu Ndra?
Candra          : hehehe...enggak berani(sambil senyum)
Tama                        : kamu Jul?
Juliant           : bareng-bareng ajalah(memberi ide)
Dwi               : ayo cepet, mereka udah bubar itu (melihat kerumunan yang tadi telah bubar)
(dengan takut dan berani kami menyapa beliau)
Juliant           : Assalamualaikum pak
Pak Riyanto   : Wa’alaikumsalam, ada apa?(beliau baru datang dan belum tau kami berhasil menjadi juara, sehingga wajahnya sangat membuat kami takut)
Juliant           : kami......(Juliant semakin tertunduk takut)
Ekspresi wajah beliau yang seolah meremehkan, membuat kami yang di belakang Juliant merasa jengkel, tanpa diduga kami serempak mengucapkan
Tim Futsal kelas 7.1  : kami berhasil Juara 1 futsal smpn 1 pedamaran timur pak..!!!(batinku merasa kaget  kami bisa seserempak ini)
Pak Riyanto   : lalu mau bagaimana ? (beliaupun tak tergetar)
Candra          : kami naik kelas khan pak?(dengan nada yang sangat pelan, namun masih bisa kudengar)
Yang tidak terduga oleh kami adalah, ternyata teman-teman kami satu sekolah menyaksikan kami, suara kami yang keras tadi membuat mereka mengarahkan pandangan kepada kami dan membuat mereka tertawa karena nada Candra yang tiba-tiba terdengar sayu pelan menanyakan itu, kamipun malu bukan kepalang, rasanya aku ingin langsung lari bersembunyi, namun kemana? Setiap sudut sekolah para siswa menertawakan kami)
Pak Riyanto   : kalian?(beliau tampak mengingat, dan membuat kami kian tertunduk), ya kalian semua naik(dengan mata bahagia kami berterima kasih kepada beliau dan salam sujud,lalu langsung menuju kelas kami )
Dikelas, kami merayakan keberhasilan perjuangan kami, trophy yang kami dapat kami putuskan untuk memajangnya di perpustakaan dengan disertakan photo kami(keluarga kelas 7.2) .
Itulah kenangan manis saya ketika sedang duduk di Bangku SMP Negeri 1 Pedamaran Timur, seluruh dialognya tentu tidak sama persis, karena termakan waktu, saya hanya menuliskan garis besar yang masih bisa saya ingat saja.


Penutup

Berkat usaha dan tekad yang besar dari dalam diri untuk segera menyelesaikan tugas Seni Budaya ini, Alhamdulillah Naskah Drama ini dapat saya selesaikan dengan baik walaupun jauh dari kesempurnaan tapi semoga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk meningakatkan serta menambah keahlian saya di bidang karya tulis. Sekali lagi permohonan maaf sangat saya hantarkan karena keterlambatan penyelesaiannya.

Tentang Penulis
Dilahirkan di Desa Pancawarna, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pada 14 Mei 1996. Saya bukanlah penulis yang berbakat, mendapat pendidikan karya tulis di bangku SMP N 1 Pedamaran Timur dan SMP N 3 Pedamaran Timur. Dari karya ini semoga mendapat saran untuk menambah kemampuan saya di bidang karya tulis selain di bangku smp.
Thanks To
Allah S.W.T yang telah menghendaki Hamba-Nya belajar hingga saat ini.
Ibu Fahriza, S.Pd yang telah membimbing saya dan teman-teman sekelas XI Tkj 1 selama beberapa semester serta atas ilmu yang telah diberikan. Tak lupa peringatan yang telah diberikan dan sangat saya jadikan pelajaran untuk lebih serius mengerjakan tugas.
dwidata (D:) dan dwisystem (C:) yang setia menampung karya imajinasi ku selama pembuatan Drama ini.

Jika isi dari tulisan ini menyinggung hati pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Tidak ada sedikitpun niat untuk itu.
Wassalamualaikum.... :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS